Menghadapi Kurikulum Merdeka, Guru Harus Kreatif Mengemas Pembelajaran
Menghadapi Kurikulum Merdeka, Guru Harus Kreatif Mengemas Pembelajaran
Oleh Ermawanti, Ketua IGI NTB
ADANYA perubahan kurikulum dari kurikulum 2013 ke Kurikulum Merdeka sebaiknya tidak menjadi masalah bagi guru. Guru harus kreatif dalam mengemas pembelajaran.
Apapun kurkulumnya, eksekutornya ada di guru. Kurikulum hanya salah satu acuan untuk melaksanakan proses,dan guru wajib mangembangkan Kurikulum tersebut dengan teknik dan cara beda-beda sesuai dengan kondisi sekolah. Contohnya Seperti membuat menu makanan, bagaimana cara menyajikannya agar anak-anak tertarik.
Dengan adanya kurikulum baru yaitu kurikulum merdeka,jangan dijadikan sebagai masalah dalam melaksanakan tugas pembelajaran di kelas.Dengan pembelajaran sederhana,tetapi jika guru kreatit mengemas pembelajaran anak-anak akan bersemangat belajar. Artinya, guru harus berani mengeksplorasi dan mengombinasikan model-model pembelajaran agar mampu membuat suasana berbeda.
Apapun kurkulumnya gurulah penentu suksesnya proses belajar mengajar di kelas,ibarat menu menu yang disajikan oleh guru untuk peserta didiknya harus menarik,sehingga tidak membosankan.
Guru harus meningkatkan kemampuan dengan cita rasa berbeda, karna kurikulum merdeka merupakan bagian pengembangan Kurkulum 2013.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurkuler yang beragam dimana konten akan lebih optimal agar peserta didik memilai cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Guru memlliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Proyek untuk menguatkan pencapaian profil Pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang dietapkan oleh pemerintah. Proyek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
Posting Komentar untuk "Menghadapi Kurikulum Merdeka, Guru Harus Kreatif Mengemas Pembelajaran"