Mengasah Potensi Diri Dengan Metode Coaching Dan Metode Lainnya
Mengasah Potensi Diri Dengan Metode Coaching Dan Metode Lainnya
Oleh : Abdul Azis, S.Pd.SD (Kepala SDN Ai Puntuk Kec.Moyo Hilir)
![]() |
| (Ilustrasi Coaching, sumber:www.piqsels.com) |
Perkembangan zaman yang terus menggeliat seiring dengan semakin maju dan canggihnya konten serta perangkat pendukung berbagai sektor pekerjaan sehingga persaingan yang semakin ketat dan permasalahan yang semakin kompleks dalam dunia kerja membuat karyawan harus terus mengasah kemampuan dirinya agar tidak kalah oleh perkembangan zaman yang dihadapi, Pembinaan atau coaching adalah cara yang tepat untuk mengembangkan keterampilan dan kepribadian.
Pembinaan ini
berfokus pada keterampilan dan tujuan yang spesifik serta bisa berdampak pada
kepribadian seseorang, seperti kemampuan berinteraksi sosial atau kepercayaan
diri. Pada umumnya dalam prosesnya berlangsung dalam jangka waktu tertentu atau
menjadi dasar dari manajemen yang sudah ada. Sehingga pada dasarnya coaching itu dapat diartikan membantu seorang karyawan menjadi
seorang pemimpin hebat,meningkatkan kinerja dan produktivitas, serta
mendapatkan keterampilan danwawasan baru seputar dunia kerja.
Coaching juga berfungsi menjadi sarana pendampingan untuk mencapai
target, serta membantu karyawan mengatasi masalah-masalah perilaku yang mereka
hadapi.sebagai kegiatan yang melibatkan orang yang berpengalaman (coach) membantu
orang yang belajar (coachee) dalam mengembangkan keterampilan
dan kepribadiannya untuk meraih kesuksesan.
Berikut
penulis sedikit menguraikan perbedaan antara Coaching dan metode lainnya. Selain coaching,
ada beberapa metode untuk mengasah potensi diri. Lalu, apa yang membuat coaching berbeda?
Berikut adalah perbedaannya dengan metode lain:
Perbedaan Coaching dengan Metode lain
1. Teaching
Teaching dilakukan oleh seseorang yang telah
terbukti ahli dalam bidangnya, contohnya guru yang telah memperoleh gelar
sarjana pendidikan. Walaupun terkadang guru mengajar dengan interaktif
seperti coaching, ada kesenjangan ilmu dan pengetahuan yang lebih
jelas. Oleh karena itu berbagai pihak menganggap guru mengetahui “jawaban yang
benar”.
2. Mentoring
Mentoring bisa dilakukan atas inistiatif
perusahaan, maupun individu (karyawan). Adamanajemen perusahaan yang rutin memasangkan karyawan senior
tertentu di perusahaandengan karyawan yang lebih junior untuk memberikan
bimbingan karir. Ada juga karyawanyang dengan kesadaran sendiri meminta ijin
dan kesediaan seniornya untuk mengajarkanpengetahuan dan pengalamannya di
bidang tertentu.
3. Counselling
Konseling lebih berkaitan
dengan intervensi terapeutik. Tujuannya adalah membantu seseorang untuk
menyelesaikan urusan masa lalu dan sembuh dari luka lama agar bisa move
on dan melanjutkan hidup seperti biasa.
4. Consulting
Sebagian besar masyarakat menganggap konsultan
sebagai ahli yang dapat menganalisis masalah dan memberikan solusi. Sementara
itu, dalam coaching, individu dianggap mampu untuk memecahkan
masalahnya sendiri. Coach bertugas untuk membimbing,
tetapi coachee tetap harus berjalan mandiri.
Prinsip Coaching
Agar coaching berjalan efektif dan
menghasilkan individu yang lebih baik dari sebelumnya, ada beberapa prinsip yang harus diterapkan, antara lain:
1. Kenali orang yang akan Anda bina
Anda harus menyadari bahwa setiap orang
membutuhkan perhatian dan pendekatan yang berbeda saat pembinaan. Sebagian
orang mungkin bersifat pemalu dan butuh bantuan untuk meningkatkan kepercayaan
dirinya, sedangkan sebagian orang lainnya mungkin tidak suka basa-basi dan
senang diberi kritik yang membangun.
Anda tidak bisa memperlakukan kedua
kelompok tersebut dengan cara yang sama. Untuk mengetahui pendekatan yang tepat,
Anda harus mengenal coachee Anda, seperti cara belajarnya,
tipe kepribadiannya, serta kelebihan dan kekurangannya.
2. Pelajari berbagai cara untuk coaching
Setelah mengenali coachee Anda secara
personal, Anda harus menggunakan metode coaching yang
sesuai dengan kepribadiannya agar tepat sasaran. Tugas Anda adalah
mencari, mempelajari, dan menguasai berbagai teknik coaching serta pemberian feedback yang
efektif.
3. Jangan hanya menganggap coaching sebagai kewajiban
Hasil coaching tidak
akan langsung terlihat dalam satu hari. Butuh waktu yang lama dan kesabaran
yang tinggi sampai terlihat perubahan yang signifikan pada coachee. Hal ini dapat
membuat coaching dipandang sebagai sesuatu yang rutin,
membosankan, dan harus diselesaikan secepat mungkin.
Jika Anda tujuan Anda semata-mata ingin
mencapai target jumlah coaching yang terlaksana, misalnya dua
sesi dalam satu minggu, mungkin Anda bisa memenuhinya dengan mudah. Namun, inti
kegiatannya malah hilang, yaitu membantu orang lain untuk meningkatkan
kinerjanya. Jadi, Anda harus punya tekad dan alasan yang kuat untuk
melakukan coaching.
4.
Utamakan self-discovery
Seorang coach harus
mampu memfasilitasi diskusi secara efektif untuk menggali informasi dan masukan
dari orang yang dibina. Mendorong coachee untuk mencoba dan
mencari solusi dari suatu masalah akan berdampak lebih besar terhadap
perkembangan mereka daripada langsung memberitahu jawabannya.
Namun, di saat yang sama, jangan
telantarkan coachee Anda. Jika mereka kebingungan dan
membutuhkan bantuan, segera bimbing ke arah yang benar.
5. Beri perhatian penuh dan arahan yang baik
Menjadi seorang coach berarti
Anda harus memastikan coachee bisa melakukan tugas tertentu
sesuai kemampuan mereka. Mereka tidak hanya butuh dorongan, walaupun itu
penting. Memberitahu seseorang bahwa pekerjaan mereka baik atau buruk saja,
tanpa perlakuan lain, sebenarnya tidak akan membantu secara signifikan.
Berikan juga arahan yang spesifik dan
tidak ambigu. Selain itu, Anda harus memberikan perhatian penuh kepada orang yang
Anda bina saat coaching. Jika tidak, maka Anda berisiko melewatkan
hal penting dan terlihat tidak sopan.
6. Ubah perspektif
Kadang seseorang merasa kesulitan untuk
berempati dengan keadaan orang lain. Hal ini terjadi karena mereka belum pernah
mengalaminya sendiri. Jadi, penting untuk fokus kepada sesuatu yang relatable dengan
orang yang Anda bina. Contohnya, ajukan pertanyaan seperti “Jika Anda berada di
posisi pelanggan yang sudah mengantri berjam-jam, apa yang Anda rasakan
ketika customer service tidak melayani Anda dengan baik?” atau
“Jika Anda berada adalah pelayan di restoran, apa yang Anda rasakan ketika
pengunjung membentak Anda di hadapan banyak orang karena sesuatu yang
sebenarnya bukan kesalahan Anda?”. Kuncinya, berikan skenario yang dapat menyentuh
hati dan pikiran coachee Anda.
7. Jaga agar tetap sederhana
Ketika Anda membina seseorang, mungkin
ada puluhan topik yang ingin Anda bahas atau puluhan tugas yang ingin Anda
berikan sebagai bagian dari coaching. Satu
hal yang harus Anda ingat adalah setiap manusia memiliki kapasitas tertentu.
Jangan lakukan terlalu banyak hal dalam
satu waktu karena itu akan membuat coachee merasa
bingung dan kewalahan. Lebih baik Anda membuat mereka fokus ke satu atau dua
hal yang memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja mereka.
Menurut ex-CEO Microsoft Bill Gates dan
ex-CEO Google Eric Schmidt, setiap orang yang ingin meraih kesuksesan dan menjadi
pribadi yang lebih baik pasti membutuhkan coach.
Jika seseorang mengalami lebih dari satu
situasi di bawah ini, maka kemungkinan besar coaching adalah
solusi yang tepat.
Editor : Ruslan Wahid
Penulis : Abdul Azis

Posting Komentar untuk "Mengasah Potensi Diri Dengan Metode Coaching Dan Metode Lainnya"