Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Media Pembelajaran Literasi dan Numerasi, Contoh Cerita Praktik PMM

Media Bekas Sebagai Media Pembelajaran Literasi dan Numerasi: Cara meningkatkan literasi numerasi murid di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) dengan memanfaatkan media pembelajaran dari barang bekas.

oleh : Asis Bin Wahid SDN 008 Mentarang Hulu

Latar Belakang

Media Pembelajaran yang Terbatas

Di era digital ini mudah membuat media pembelajaran menarik dan komunikatif untuk murid. Namun, kondisinya berbeda di sekolah daerah 3T karena lokasinya sulit dijangkau, jaringan internet dan fasilitas umum yang terbatas. Hal ini menimbulkan tantangan khusus dalam proses pembelajaran, sehingga perlu ada upaya inovatif dengan memanfaatkan bahan yang ada termasuk barang bekas pakai menjadi alternatif media pembelajaran yang mudah dibuat.

Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Media Pembelajaran

Keterampilan membaca dan berhitung murid yang kurang, mendorong guru berinisiatif membuat media pembelajaran memanfaatkan barang bekas yang tidak terpakai. Misalnya, dari barang bekas berupa tutup botol plastik, kalender, dan kardus.

Aksi

Langkah 1: Pengumpulan Barang Bekas


Ketika waktu libur dan saat berada di kota, penulis menyempatkan mengumpulkan barang bekas seperti tutup botol plastik, kalender, dan kardus untuk dibawa ke daerah penempatan tugas mengajar. Adapun ketika libur sekolah, murid pun juga diajak untuk mengumpulkan barang bekas tersebut. Nantinya barang bekas akan dimanfaatkan sebagai media pembelajaran untuk mengenalkan angka, huruf, kosakata, operasi penjumlahan, dan sebagainya.

Langkah 2: Proses Pembuatan dari Barang Bekas


Guru mengikutsertakan murid di luar jam sekolah dalam proses pembuatan media pembelajaran. Dimulai dari proses menggunting kardus bekas sampai menempelkan angka-angka yang berbahan dasar dari kalender bekas pada tutup botol plastik bekas. Setelah itu, menyiapkan kalender bekas untuk membuat suku kata dan kata serta papan kata dari kardus bekas.

Langkah 3: Pembuatan Kotak Angka dan Papan Kata


Setelah semua angka ditempelkan pada tutup botol kemudian membuat wadah kotak yang terdiri dari kotak angka, kotak operasi penjumlahan dan pengurangan. Setelah itu, membuat wadah kotak kata dan menempelkan tulisan suku kata dan kata dari balik kertas kalender pada kardus bekas.

Langkah 4: Penggunaan Kotak Angka dan Papan Kata dari Media Bekas


Kotak angka digunakan dalam pembelajaran matematika agar murid mengenal angka sebelum materi berhitung. Murid kelas awal mencari dan menyusun tutup botol angka yang disebutkan. Pada kelas tinggi, guru menuliskan angka, murid mencari di kotak angka lalu menyebutkannya. Murid mencari suku kata dan kata yang disebutkan guru dalam kotak kata untuk ditempelkan di papan kata. Diharapkan murid mampu membaca kata sebelum membaca teks bacaan sederhana.

Langkah 5: Penempatan Media Pembelajaran

Guru dan murid meletakkan kotak angka dan papan kata dan suku kata di tempat yang terjangkau oleh murid. Guru memberikan penjelasan kepada murid untuk menjaga dan merawat media pembelajaran yang telah dibuat agar bisa terus digunakan bersama.

Refleksi Hasil dan Dampak

Evaluasi Penggunaan Media Pembelajaran Kepada Murid

Menanyakan kepada murid:

  1. Apa mereka mudah menjangkau papan suku kata dan kotak angka?
  2. Apakah murid tertarik untuk memanfaatkan media media tersebut?
  3. Apakah murid terbantu dalam memahami materi pembelajaran literasi dan numerasi setelah menggunakan media tersebut?
  4. Murid menceritakan pengalamannya bagaimana mereka menggunakan media-media tersebut.

Meminta Masukkan dari Rekan Guru Lainnya

Meminta saran dan pendapat dari rekan guru lainnya tentang media pembelajaran yang sudah dibuat. Setelah itu, mengajak untuk belajar bersama dalam membuat media pembelajaran sederhana lainnya. Dari masukan teman-teman guru dan beberapa catatan selama kegiatan, penulis merefleksikan kembali bagian media mana yang dapat secara efektif membantu anak belajar dan mana yang perlu perbaikan agar lebih mudah digunakan.

Tips 

  • Libatkan Murid Dalam Semua Proses Pembuatan Sampai Akhir
  • Murid dapat dilibatkan mulai dari pembuatan sampai pada penempatan posisi media pembejaran tersebut. Guru juga meminta dan mengimbau murid untuk saling menjaga dan merawat media pembelajaran tersebut dengan baik.

Profil Penulis

Asis bin Wahid, S.Pd. adalah guru SDN 008 Mentarang Hulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.

Profil Kelas/Sekolah

Kelas III dan V SDN 008 Mentarang Hulu merupakan kelas yang digunakan untuk mempraktikkan media pembelajaran dari bahan bekas dalam rangka meningkatkan literasi numerasi murid.

Sumber : guru.kemdikbud.go.id/cerita-praktik/EO19oN4DvG

Posting Komentar untuk "Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Media Pembelajaran Literasi dan Numerasi, Contoh Cerita Praktik PMM"