IGI NTB Selenggarakan Webinar Dengan Topik "Sistem Angka Kredit Baru dan Kenaikan Pangkat ASN"
IGINTB- Dalam rangka meningkatkan pemahaman tentang sistem angka kredit dan kenaikan pangkat ASN, Ikatan Guru Indonesia (IGI) Nusa Tenggara Barat (NTB) menyelenggarakan webinar perdana di tahun 2025 pada Rabu Malam (15/1) dengan tema "Sistem Angka Kredit dan Kenaikan Pangkat ASN."
Acara yang diikuti lebih dari 130 peserta dari seluruh
Indonesia ini bertujuan memberikan pemahaman tentang aturan terbaru terkait
angka kredit bagi jabatan fungsional, khususnya guru.
Ketua Wilayah IGI NTB, Nengah Istiqomah, membuka webinar, dalam
sambutannya, ia menyampaikan apresiasi dan motivasi kepada para guru dalam
webinar perdana yang diadakan oleh IGI NTB.
"Ini adalah anugerah besar. Allah memberikan kita
kesehatan dan keselamatan sehingga kita bisa berbagi ilmu dan inspirasi,"
ujarnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para narasumber, tim panitia, dan seluruh peserta yang telah meluangkan waktu untuk kegiatan ini. Nengah menggarisbawahi pentingnya peningkatan kompetensi guru, terutama dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi di bidang pendidikan, termasuk kebijakan pemerintahan dan administrasi.
"Kita sebagai guru harus terus fokus menyiapkan diri
dengan informasi terbaru agar tidak ketinggalan. Tujuannya adalah membuat
anak-anak kita nyaman dan bahagia dalam belajar, serta mendapatkan ilmu sesuai
porsinya," tegasnya.
Selain itu, beliau menyoroti pentingnya peran guru dalam
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah masing-masing. "Apa yang kita
lakukan harus memberikan manfaat dan menjadi nilai ibadah. Semangat untuk
berbagi dan tumbuh bersama menjadi kunci keberhasilan," tambahnya.
Webinar ini menghadirkan Moch. Fatkoer Rohman, merupakan
Dewan Pakar IGI NTB dan ia adalah Kepala SMAN Kayangan Lombok Utara NTB. Sebagai
narasumber ia adalah ahli dalam sistem angka kredit. Dengan dipandu oleh
moderator ibu Hj. Hidmi Gramatolia Ramadayani.
Fatkoer Rohman menjelaskan detail sistem baru yang diatur
dalam Permenpan RB No. 1 Tahun 2024. Ia memaparkan kategori jabatan ASN, yaitu
manajerial, fungsional, dan pelaksana, serta fokus pada mekanisme angka kredit
untuk jabatan fungsional.
“Guru harus mengumpulkan angka kredit untuk naik pangkat.
Sistem baru ini mempermudah perhitungan angka kredit secara otomatis
berdasarkan predikat kinerja. Misalnya, predikat ‘baik’ memberikan 25 angka
kredit per tahun, sedangkan ‘sangat baik’ memberikan tambahan hingga 50 persen
dari angka kredit dasar,” jelas Fatkoer Rohman.
Ia juga menyebutkan bahwa tabel angka kredit tersedia untuk
setiap jenjang pangkat, sehingga guru dapat dengan mudah merencanakan karier
mereka.
Fatkoer Rohman menambahkan, kenaikan pangkat tanpa uji kompetensi dapat dilakukan jika tidak tersedia formasi jabatan baru. “Namun, ini hanya berlaku satu kali. Setelah itu, harus ada uji kompetensi jika ingin melanjutkan ke jenjang berikutnya,” tegasnya.
Dalam sesi diskusi yang menjadi momen yang sangat dinanti.
Beberapa peserta mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman diantaranya Muflihah
Yuniarti, Kepala Sekolah SDN Kolelet, Banten. Ia bertanya tentang prosedur uji
kompetensi bagi guru yang terlambat membuka Sim PKB.
Fatkoer Rohman menjelaskan bahwa uji kompetensi biasanya
otomatis terjadwal melalui sistem, tetapi jika terlambat, peserta dapat
mengajukan secara manual ke dinas terkait.
Sementara peserta lain Gufransyah, Guru dari NTB. Menanyakan
apakah kenaikan pangkat dapat dilakukan meskipun formasi jabatan baru belum
tersedia. Narasumber menjawab bahwa hal ini dimungkinkan sesuai Permenpan RB,
tetapi setiap daerah memiliki interpretasi berbeda.
Lebih lanjut peserta bapak Sudiarto Bancin, seorang ASN
Angkatan tahun 2019. Mengungkapkan kesulitan terkait integrasi angka kredit. Dari
pertanyaan narasumber Fatkoer Rohman menjelaskan pentingnya mengurus integrasi
angka kredit dari sistem lama ke sistem baru agar dapat memenuhi persyaratan
kenaikan pangkat.
Dengan terselenggaranya webinar ini, para guru diharapkan
semakin memahami sistem angka kredit yang baru dan mampu mengoptimalkan peluang
untuk pengembangan karier mereka. IGI NTB berharap acara ini menjadi inspirasi
bagi guru di seluruh Indonesia untuk terus meningkatkan kompetensi dan
memanfaatkan kebijakan terbaru demi kesejahteraan dan kemajuan pendidikan.
(Ruslan Wahid/IGI NTB Bidang IT)
Posting Komentar untuk "IGI NTB Selenggarakan Webinar Dengan Topik "Sistem Angka Kredit Baru dan Kenaikan Pangkat ASN""