Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Webinar IGI NTB: Meningkatkan Literasi Membaca di Sekolah Dasar dengan Pendekatan Saya Suka Membaca

igi ntb

IGINTB- Indonesia saat ini tengah menghadapi krisis literasi yang cukup serius. Berdasarkan berbagai penelitian, tingkat literasi membaca di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara lain. Menyikapi hal ini, berbagai pihak terus berupaya mencari solusi efektif guna meningkatkan kemampuan membaca, terutama bagi siswa di tingkat sekolah dasar. Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah pengenalan dan penerapan Kurikulum Saya Suka Membaca, yang didesain secara khusus berdasarkan pendekatan Bunyi Huruf (fonik).

Kurikulum ini bertujuan untuk mempermudah guru dalam mengajar membaca secara efektif dan menyenangkan. Dengan menggunakan metode fonik, anak-anak lebih mudah memahami hubungan antara bunyi dan huruf, sehingga mereka dapat membaca dengan lebih cepat dan lancar. Untuk memperkenalkan dan mendiskusikan pendekatan ini lebih lanjut, Ikatan Guru Indonesia (IGI) NTB berkolaborasi dengan Yayasan Tunas Aksara dan Komunitas Saya Suka Membaca NTT mengadakan webinar dengan tema "Pendekatan Saya Suka Membaca untuk Meningkatkan Literasi Membaca di SD Kelas Rendah", pada Selasa, 11 Februari 2025 melalui zoom meeting yang dihadiri sebanyak 70 orang lebih dari guru-guru NTB maupun luar daerah.

webinar igi ntb

Dalam webinar ini menghadirkan narasumber dari Yayasan Tunas Aksara yaknik Jean Oberlin C. Hutahaean seabgai ketua pengurus yayasan tunas aksara dan Stuart Patience, MA pembina Yayasan Tunas Aksara, narasumber Wenda Raja dari Project Manajer NTT Program Saya Suka Membaca. Selain itu turut hadir Kepala BPMP NTB Katman, S.Pd, MA. Dan ketua IGI Wilayah NTB Nengah Istiqomah, M.Pd.

Acara diawali dengan arahan dan sambutan Bapak Kepala BPMP NTB Katman, S.Pd, MA  dan dilanjutkan dengan sambutan sekaligus membuka webinar oleh Ketua IGI Wilayah NTB, Nengah Istiqomah, M.Pd, ia menyampaikan mengenai pentingnya peningkatan literasi membaca di sekolah dasar. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa rendahnya kemampuan membaca di Indonesia harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak.

“Kami di IGI NTB sangat mendukung inisiatif seperti ini. Metode fonik yang diperkenalkan dalam webinar ini bisa menjadi solusi konkret bagi para guru dalam membantu anak-anak belajar membaca dengan lebih efektif,” ujar Nengah Istiqomah. Ia juga berharap agar webinar ini dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam bagi para peserta mengenai pentingnya pendekatan fonik dalam pembelajaran membaca.

Untuk diketahui bahawa pendekatan Saya Suka Membaca menggunakan metode fonik, yang telah terbukti efektif dalam membantu anak-anak belajar membaca. Dalam metode ini, anak-anak diajarkan untuk mengenali bunyi-bunyi huruf terlebih dahulu sebelum mereka mulai membaca kata-kata secara keseluruhan. Hal ini mempermudah mereka dalam memahami struktur bahasa dan meningkatkan kecepatan membaca.

Selain itu, metode ini juga dirancang agar lebih menyenangkan bagi siswa. Dengan menggunakan alat peraga yang menarik, anak-anak lebih mudah terlibat dalam proses pembelajaran. Guru juga diberikan panduan yang sistematis sehingga mereka dapat mengajarkan membaca dengan cara yang lebih efektif.

igi ntb
penyampaian metode fonik

Metode fonik telah berhasil diimplementasikan di berbagai daerah di Indonesia, terutama di wilayah NTT. Sekolah-sekolah yang menerapkan metode ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan membaca siswa. Anak-anak yang awalnya kesulitan membaca kini lebih percaya diri dan mampu memahami teks dengan lebih baik.

Para peserta webinar juga mendapatkan wawasan mengenai pentingnya keterlibatan guru dalam keberhasilan program ini. Guru adalah kunci utama dalam meningkatkan literasi membaca di sekolah, sehingga pelatihan dan dukungan yang memadai sangat diperlukan untuk memastikan efektivitas metode fonik dalam proses belajar mengajar.

Salah satu hal menarik yang dibahas dalam webinar ini adalah penggunaan alat peraga dalam metode fonik. Guru diberikan contoh peragaan alat bantu secara langsung untuk membuat pembelajaran lebih interaktif dan menyenangkan. Alat peraga ini tidak hanya membantu siswa memahami bunyi huruf dengan lebih baik, tetapi juga meningkatkan partisipasi mereka dalam kelas.

Dengan alat peraga yang tepat, guru dapat lebih mudah mengajarkan konsep membaca kepada anak-anak. Metode tradisional sering kali membuat anak-anak cepat bosan dan sulit memahami materi, namun dengan alat peraga yang menarik, mereka menjadi lebih antusias dalam belajar.

IGI NTB

Webinar ini mendapat respons yang sangat positif dari para peserta, yang mayoritas terdiri dari guru SD dan pemerhati pendidikan. Mereka tentu mendapatkan banyak wawasan baru dan merasa lebih percaya diri dalam mengajarkan membaca kepada siswa mereka. Beberapa peserta juga menyampaikan harapan agar program ini dapat diperluas ke lebih banyak daerah di Indonesia.

Sebagai kesimpulan, webinar ini memberikan wawasan yang berharga bagi para peserta mengenai metode inovatif dalam pembelajaran membaca. Dengan pendekatan fonik yang menyenangkan dan alat peraga yang mendukung, diharapkan krisis literasi di Indonesia dapat segera teratasi. Kolaborasi antara berbagai pihak, seperti yang dilakukan oleh IGI NTB, Yayasan Tunas Aksara, dan Komunitas Saya Suka Membaca NTT, menjadi langkah nyata dalam mewujudkan pendidikan yang lebih baik bagi generasi mendatang. (lan)

Posting Komentar untuk "Webinar IGI NTB: Meningkatkan Literasi Membaca di Sekolah Dasar dengan Pendekatan Saya Suka Membaca"