Nadiem Makarim Dulunya Hilangkan, Kini Jurusan di SMA Akan Dihidupkan Kembali

Pemerintah merencanakan untuk menghidupkan kembali pilihan studi Sains, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Bahasa pada tingkat sekolah SMA. Sebenarnya, model penetapan arus pelajaran tersebut sempat ditiadakan ketika Nadiem Makarim mengepalai Departemen Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.

Mentri Mendidik dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyatakan bahwa maksud dari penerapan sistem penjurusan adalah mendukung implementasi Tes Kemampuan Akademik (TKA), yang nantinya akan jadi faktor penting dalam proses seleksi masuk universitas.

"TKA tersebut kelak akan disusun sesuai dengan mata pelajaran guna mendukung semua pihak, khususnya siswa-siswa yang akan meneruskan pendidikan mereka di institusi tinggi. Karena format tes-nya mengacu pada mata pelajaran, maka program studi kita juga akan aktif kembali. Sehingga, nantinya akan tersedia lagi prodi Sains, Ilmu Sosial, serta Bahasa," jelas Abdul Mu'ti saat ditemui di Jakarta, Jumat malam (11/4).

Tes Ketrampilan Akademik (TKA) direncanakan akan dimulai uji cobanya bulan November mendatang bagi siswa kelas 12 atau setara dengan kelas tiga SMA. Ujian tersebut meliputi mata pelajaran wajib seperti Bahasa Indonesia dan Matematika, serta subjek tertentu yang berkaitan dengan bidang studi masing-masing siswa.

Mu’ti menyebutkan bahwa siswa program studi IPA memiliki opsi untuk menambah ujian di bidang Fisika, Kimia, atau Biologi. Sementara itu, siswa dari jurusan IPS diberikan kesempatan untuk mengikuti ujiannya pada mata pelajaran Ekonomi, Sejarah, ataupun disiplin ilmu sosial yang lainnya.

"Dengan metode tersebut, kapabilitas pendidikan seseorang akan jadi fondasi saat berencana untuk meneruskan studi di universitas pada bidang spesifik," katanya.

Dia juga menginginkan agar tenaga kerja asing dapat digunakan sebagai alat uji yang sah dan bermutu untuk institusi pendidikan tinggi dalam memilih calon siswa-siswinya.