Menguatkan Etika Ibadah dan Moralitas Guru: Pesan KCD pada Pelatihan Teaching at the Right Level
IGINTB– Suasana penuh semangat dan antusiasme menyelimuti Aula BGP Prov. NTB pada Rabu, 12 Juni 2024, saat Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Lombok Barat bekerja sama dengan Pengurus Pusat IGI dan PT Telkomsel saat menyelenggarakan Pelatihan Gratis Teaching at the Right Level (TARL) bagi guru-guru SD, SMP, SMA/MA, dan SMK se-Kabupaten Lombok Barat.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Cabang Dinas Dikbud
Mataram dan Lombok Barat, Bapak Muhajidin, S.Pd., MM., yang memberikan sambutan
penuh makna dan menyentuh aspek-aspek spiritual, sosial, dan pendidikan secara
mendalam.
Sambutan yang Menyentuh Makna Kurban dan Nilai Pendidikan
Mengawali sambutannya dengan puji syukur dan shalawat, Bapak
Muhajidin menyampaikan selamat Hari Raya Iduladha kepada seluruh peserta yang
hadir. Dengan penuh kehangatan, beliau menyisipkan humor ringan, seperti
menanggapi poster acara yang menampilkan Dr. Zulmamsah, M.Pd., dengan
mengenakan topi. “Saya lihat beliau pakai topi, maka saya juga harus pakai topi
hari ini,” ujarnya disambut tawa hadirin.
Namun, suasana segera berubah menjadi penuh renungan ketika
beliau mulai membahas makna kurban yang tidak sekadar seremonial tahunan,
tetapi sarat akan nilai keteladanan, keikhlasan, dan pengorbanan. Beliau
menyoroti kisah sejarah kurban yang tidak hanya merujuk pada Nabi Ibrahim AS,
tetapi bahkan telah disyariatkan sejak zaman Nabi Adam AS.
Dengan gaya bertutur yang hidup, beliau mengisahkan
peristiwa antara Qabil dan Habil. “Kurban itu adalah bentuk pengorbanan
terbaik,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa kisah tersebut juga menggambarkan
bagaimana ketulusan niat dan kualitas persembahan menentukan apakah ibadah itu
diterima oleh Allah SWT.
Kritik terhadap Tren Pamer Ibadah
Secara tajam, Bapak Muhajidin juga mengkritik tren di
masyarakat yang semakin sering memamerkan ibadah melalui media sosial. “Hari
ini banyak yang salat tahajud, langsung unggah di semua grup. Ibadah bukan
untuk pamer. Kata Pak Kepala BGTK, ‘Sembunyikan ibadahmu seperti engkau
menyembunyikan dosamu,’” ungkapnya dengan tegas.
Menurutnya, pendidikan bukan hanya berbicara soal angka dan
nilai akademik, tetapi juga pembentukan karakter, akhlak, dan pembiasaan
perilaku baik. Ia mengajak para guru untuk tidak hanya fokus pada aspek
kognitif, tetapi juga menanamkan nilai-nilai spiritual dan moral kepada siswa.
Sorotan tentang Krisis Lingkungan dan Refleksi Global
Salah satu bagian paling reflektif dari sambutan beliau
adalah ketika menyinggung peristiwa pelarangan ibadah kurban di Maroko. Menurut
beliau, keputusan pemerintah Maroko yang melarang penyembelihan hewan kurban
karena populasi ternak menurun hingga 38% akibat kekeringan adalah pelajaran
penting bagi semua pihak, termasuk dunia pendidikan di Indonesia.
“Jika satu juta pohon ditebang dan salah satunya doanya
diijabah oleh Allah, bisa saja kita dilanda kekeringan panjang seperti di
Maroko,” katanya dengan nada penuh keprihatinan. Ia pun memuji langkah
sekolah-sekolah dasar yang telah menanamkan cinta lingkungan sejak dini,
seperti menanam cabai atau pohon produktif.
Pesan Penting bagi Organisasi Profesi Guru
Tak lupa, Muhajidin menyampaikan apresiasi kepada IGI Pusat
dan Wilayah NTB atas inisiatif pelatihan ini. Menurutnya, organisasi profesi
seperti IGI harus mampu menjadi rumah besar bagi para guru, baik dalam
mendukung peningkatan kapasitas maupun perlindungan saat menghadapi persoalan
sosial, termasuk yang berkaitan dengan media sosial.
Ia menekankan pentingnya organisasi memberi perhatian penuh
kepada anggotanya, baik saat berprestasi maupun ketika menghadapi tantangan.
“Jika guru kita dipermalukan di media sosial, mari kita bersuara. Jangan diam,”
tegasnya, mengajak solidaritas antarguru untuk menjaga martabat profesi
pendidik.
Pembukaan Resmi Pelatihan
Di akhir sambutan, Muhajidin mengajak seluruh peserta
membuka pelatihan “Teaching at the Right Level” dengan mengucap basmalah
bersama-sama. “Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, kegiatan pelatihan
ini resmi kita buka,” ucapnya, disambut antusias oleh seluruh hadirin.
Tentang “Teaching at the Right Level”
Program “Teaching at the Right Level” (TaRL) merupakan pendekatan pembelajaran yang dirancang untuk mengatasi kesenjangan kemampuan belajar siswa dengan memberikan intervensi yang sesuai dengan tingkat pemahaman mereka. Pelatihan ini bertujuan membekali guru dengan strategi pembelajaran diferensiasi yang efektif, terstruktur, dan berpusat pada murid, terutama bagi siswa yang mengalami ketertinggalan dalam aspek dasar literasi dan numerasi.
Dengan hadirnya para tokoh penting seperti Kepala PGTK NTB
Dr. Wilman, M.Si., Ketua IGI NTB Hj. Menengah Istiqomah, serta kolaborasi
dengan Telkomsel dan Dinas Dikbud Lombok Barat, pelatihan ini diharapkan
menjadi langkah nyata dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Nusa Tenggara
Barat.
Semangat kolaborasi, refleksi spiritual, serta panggilan
moral untuk menjaga integritas guru dan keberlanjutan alam menjadi inti dari
pelatihan yang tidak hanya membentuk kompetensi, tetapi juga membangun karakter
dan kesadaran kolektif.
Redaksi Oleh : Ruslan Wahid (Bid. IT IGI Wil. NTB)
Posting Komentar untuk "Menguatkan Etika Ibadah dan Moralitas Guru: Pesan KCD pada Pelatihan Teaching at the Right Level"