Panduan Pelaksanaan MPLS untuk SD, SMP, dan SMA/SMK Tahun Ajaran 2025/2026
Filosofi di Balik MPLS Ramah: Menciptakan Pengalaman Belajar yang Berkesadaran, Bermakna, dan Menggembirakan
Pada dasarnya, MPLS Ramah adalah sebuah kegiatan pengenalan
lingkungan satuan pendidikan yang didesain secara holistik. Tujuannya bukan
hanya sekadar mengenalkan fisik sekolah, tetapi juga untuk menumbuhkan dan
memperkuat karakter serta profil lulusan murid baru. Ini dicapai melalui
serangkaian aktivitas yang memperkenalkan berbagai aspek: mulai dari warga
sekolah (kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, hingga sesama murid),
kurikulum yang akan dijalani, lingkungan fisik satuan pendidikan, hingga lingkungan
sosial di sekitarnya.
Inti dari MPLS Ramah ini adalah pemberian pengalaman belajar
yang:
- Berkesadaran
(Mindful): Murid diajak untuk hadir sepenuhnya, memahami setiap momen
adaptasi, dan merasakan proses transisi dengan tenang dan tanpa tekanan.
Ini berarti menghindari kegiatan yang bersifat perpeloncoan atau
intimidasi yang justru menimbulkan trauma.
- Bermakna
(Meaningful): Setiap aktivitas MPLS dirancang agar memiliki nilai
edukatif dan relevansi dengan perkembangan murid. Pengenalan kurikulum
bukan sekadar daftar mata pelajaran, tetapi juga pemahaman tentang tujuan
pembelajaran dan bagaimana mereka akan berkembang.
- Menggembirakan
(Joyful): Atmosfer MPLS harus dipenuhi dengan keceriaan, rasa ingin
tahu, dan antusiasme. Ini akan membantu murid merasa diterima, bersemangat
untuk belajar, dan menganggap sekolah sebagai tempat yang menyenangkan.
Mengapa Panduan MPLS Ramah 2025/2026 Ini Penting? Tujuan Mulia yang Ingin Dicapai
Penyusunan Panduan MPLS Ramah ini bukan tanpa alasan. Ada
beberapa tujuan fundamental yang ingin dicapai, yang secara kolektif akan
memastikan pelaksanaan MPLS berjalan efektif, positif, dan sesuai dengan
semangat pendidikan yang berpihak pada anak:
- Acuan
Koordinasi yang Jelas: Panduan ini berfungsi sebagai peta jalan bagi
Dinas Pendidikan, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemendikdasmen, serta
seluruh pemangku kepentingan lainnya. Dengan adanya acuan yang sama,
koordinasi dalam mengawal dan memastikan pelaksanaan MPLS Ramah di
berbagai satuan pendidikan dapat berjalan selaras dan terarah.
- Panduan
Operasional bagi Satuan Pendidikan: Bagi sekolah, panduan ini adalah
petunjuk praktis dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan MPLS Ramah.
Ini mencakup rincian materi, jenis kegiatan, durasi, hingga hal-hal yang
dilarang. Dengan demikian, setiap sekolah memiliki kerangka kerja yang
jelas untuk menyelenggarakan MPLS yang berkualitas.
- Memastikan
Prinsip Pendidikan Inklusif: Salah satu poin krusial dari panduan ini
adalah penekanannya pada pendidikan inklusif. MPLS Ramah harus dapat
diakses dan bermanfaat bagi semua murid, termasuk mereka yang memiliki
kebutuhan khusus. Panduan ini memberikan rambu-rambu untuk menciptakan
lingkungan yang aman, nyaman, dan menggembirakan bagi setiap anak, tanpa
terkecuali.
- Mendukung
"Catur Pusat Pendidikan": Keberhasilan MPLS Ramah tidak
bisa hanya dibebankan pada sekolah. Panduan ini juga menjadi acuan bagi
"Catur Pusat Pendidikan" – yaitu satuan pendidikan (sekolah),
keluarga, masyarakat, dan media – untuk bersinergi. Kolaborasi ini esensial
untuk mendukung tumbuh kembang murid secara menyeluruh, memastikan bahwa
pesan dan nilai-nilai positif dari MPLS juga terinternalisasi di luar
lingkungan sekolah.
Aspek-Aspek Kunci dalam Pelaksanaan MPLS Ramah: Lebih dari Sekadar Perkenalan Nama
MPLS Ramah dirancang untuk menyentuh berbagai aspek penting
dalam kehidupan seorang murid di sekolah. Ini adalah beberapa area utama yang
akan diperkenalkan dan diperkuat selama kegiatan berlangsung:
- Pengenalan
Warga Satuan Pendidikan: Murid baru akan dikenalkan dengan seluruh
individu yang menjadi bagian dari komunitas sekolah. Ini bukan hanya
kepala sekolah dan guru, tetapi juga tenaga kependidikan, staf pendukung,
hingga sesama murid (baik teman seangkatan maupun kakak kelas). Tujuannya
adalah untuk membangun rasa kebersamaan, saling menghormati, dan
menciptakan kemitraan pembelajaran yang positif.
- Pengenalan
Kurikulum: Lebih dari sekadar daftar mata pelajaran, murid akan
diperkenalkan dengan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan. Mereka akan
memahami apa yang menjadi ciri khas sekolah, kegiatan intrakurikuler
(pembelajaran di kelas), kokurikuler (kegiatan penguatan pembelajaran di
luar kelas), ekstrakurikuler (pengembangan minat dan bakat), serta budaya
sekolah secara keseluruhan. Ini membantu murid memiliki gambaran utuh
tentang jalur pendidikan yang akan mereka tempuh.
- Pengenalan
Lingkungan Satuan Pendidikan: Murid akan diajak untuk mengenal denah
sekolah, lokasi setiap ruangan (kelas, laboratorium, perpustakaan, kantin,
UKS), serta sarana dan prasarana yang tersedia. Pengenalan ini juga
mencakup pemahaman tentang fungsi dan cara penggunaan fasilitas tersebut,
serta pentingnya menjaga kebersihan dan ketertiban. Selain itu, aspek
aksesibilitas dan keamanan juga ditekankan, termasuk jalur evakuasi dan
titik kumpul darurat.
- Pengenalan
Lingkungan Sekitar Satuan Pendidikan: Sekolah adalah bagian dari
komunitas yang lebih besar. Murid akan diperkenalkan dengan fasilitas umum
terdekat di sekitar sekolah, seperti puskesmas, tempat ibadah, atau kantor
kelurahan. Ini menumbuhkan kesadaran bahwa mereka adalah bagian dari masyarakat
yang lebih luas dan pentingnya bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
- Penumbuhan
dan Penguatan Karakter: Ini adalah inti dari MPLS Ramah. Melalui
berbagai kegiatan seperti Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat
(G7KAIH), Pertemuan Pagi Ceria, dan pengenalan profil lulusan, murid
diajak untuk menumbuhkan nilai-nilai positif seperti kejujuran, kemandirian,
gotong royong, dan kepedulian. Pencegahan isu-isu sosial seperti
kekerasan, NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif), judi online,
dan pornografi juga menjadi bagian integral dari penguatan karakter.
Peran Sentral "Catur Pusat Pendidikan" dalam Memastikan Keberhasilan MPLS Ramah
Konsep "Catur Pusat Pendidikan" menjadi kunci
keberhasilan MPLS Ramah. Sinergi antara keempat pilar ini akan menciptakan
ekosistem pendidikan yang kuat dan suportif bagi murid baru:
- Sekolah: Panitia
MPLS Ramah yang dibentuk oleh kepala sekolah bertanggung jawab penuh dalam
merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi kegiatan. Mereka
harus memastikan semua aktivitas sesuai dengan panduan, tidak ada
pelanggaran, dan melibatkan seluruh warga sekolah.
- Keluarga
(Orang Tua/Wali Murid): Peran keluarga sangat fundamental. Orang
tua/wali diharapkan mengisi data diri murid baru, mendampingi jika
diperlukan, serta melanjutkan pembiasaan karakter positif (seperti G7KAIH)
di rumah. Yang terpenting, orang tua harus memantau perkembangan anak
selama MPLS dan berkomunikasi aktif dengan sekolah jika ada kendala atau
masukan. Kemitraan ini sangat penting untuk menciptakan kesinambungan
pendidikan di rumah dan di sekolah.
- Masyarakat: Komunitas
sekitar sekolah, tokoh masyarakat, dan relawan pendidikan dapat dilibatkan
sebagai narasumber atau pendukung kegiatan MPLS. Mereka dapat berbagi
pengalaman, memperkenalkan potensi lokal, atau membantu dalam kegiatan
bakti sosial di lingkungan sekitar sekolah. Ini menumbuhkan rasa memiliki
dan kepedulian bersama terhadap pendidikan anak.
- Media: Media
memiliki peran penting dalam menyosialisasikan MPLS Ramah, mengedukasi
masyarakat tentang prinsip-prinsipnya, dan meliput praktik-praktik baik.
Dengan pemberitaan yang positif dan edukatif, media dapat membantu
membentuk opini publik yang mendukung MPLS yang berpihak pada anak.
Pengawasan Akuntabel oleh Panitia MPLS Ramah, Dinas Pendidikan, dan Kementerian
Pengawasan terhadap pelaksanaan MPLS Ramah dilakukan secara
berjenjang. Panitia MPLS Ramah di tingkat satuan pendidikan memiliki tanggung
jawab utama untuk memastikan setiap sesi dan aktivitas berjalan sesuai rencana,
materi disampaikan dengan benar, jadwal ditaati, dan yang paling penting,
perilaku positif selalu diutamakan oleh semua pihak. Mereka juga bertugas
memastikan kondisi fisik dan psikologis murid baru nyaman, antusias, dan tidak
menunjukkan tanda-tanda ketakutan atau ketidaknyamanan.
Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota, sebagai
perpanjangan tangan Kementerian di daerah, juga turut melakukan pengawasan. Ini
bisa melalui kunjungan langsung ke sekolah, pemeriksaan laporan yang dikirimkan
oleh satuan pendidikan, hingga menerima dan menindaklanjuti pengaduan dari
masyarakat. Sementara itu, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah melakukan
pengawasan di tingkat nasional, baik melalui kunjungan langsung, pemeriksaan
laporan dari Dinas Pendidikan, maupun melalui kanal pengaduan resmi.
Aspek pengawasan ini meliputi:
- Kesesuaian
dengan Rencana Program: Apakah kegiatan MPLS dilaksanakan sesuai
panduan, mencakup materi, jadwal, durasi, dan lokasi yang telah
ditetapkan.
- Kepatuhan
terhadap Aturan dan Larangan: Memastikan tidak ada aktivitas
perpeloncoan, penggunaan atribut yang dilarang, atau praktik yang tidak
mendidik.
- Respons
dan Kondisi Murid: Mengamati secara langsung apakah murid merasa
nyaman, antusias, dan tidak ada tanda-tanda kelelahan atau
ketidaknyamanan.
Evaluasi Menyeluruh: Mengukur Dampak dan Menuju Perbaikan Berkelanjutan
Evaluasi adalah tahap krusial untuk menilai sejauh mana
tujuan MPLS Ramah telah tercapai. Ini bukan hanya tentang memverifikasi
kepatuhan, tetapi juga mengidentifikasi keberhasilan, tantangan, dan merumuskan
rekomendasi untuk perbaikan di masa mendatang.
1. Evaluasi Mandiri oleh Satuan Pendidikan:
Sekolah didorong untuk melakukan evaluasi secara mandiri
dengan langkah-langkah komprehensif:
- Evaluasi
Efektivitas dan Dampak:
- Evaluasi
Formatif: Dilakukan selama dan setelah kegiatan untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan. Ini bisa berupa diskusi internal
panitia, pengamatan respons murid, atau kuesioner singkat.
- Evaluasi
Sumatif: Dilakukan setelah MPLS selesai untuk menilai hasil akhir
dan dampak jangka pendek, seperti perubahan perilaku dan tingkat
kenyamanan murid.
- Evaluasi
Partisipatif: Melibatkan murid baru, guru, dan orang tua/wali untuk
mendapatkan perspektif yang beragam dan holistik.
- Pengumpulan
Umpan Balik:
- Dari
murid baru melalui kuesioner, wawancara, atau kotak saran/aduan.
- Dari
guru melalui survei atau rapat evaluasi.
- Dari
orang tua/wali murid melalui kuesioner daring/cetak atau saluran
telepon/email pengaduan.
- Analisis
Data Hasil Pemantauan dan Umpan Balik:
- Klasifikasi
dan Kategorisasi Data: Mengelompokkan informasi berdasarkan jenisnya
(materi, fasilitas, interaksi, isu kekerasan).
- Identifikasi
Pola dan Tren: Mencari kesamaan atau perbedaan menonjol dari
berbagai sumber data untuk mengidentifikasi masalah yang perlu
ditindaklanjuti.
- Penilaian
Kesenjangan: Membandingkan hasil yang dicapai dengan tujuan yang
ditetapkan.
- Identifikasi
Keberhasilan dan Kekuatan: Menyoroti praktik baik untuk
dipertahankan dan direplikasi.
- Identifikasi
Tantangan dan Kelemahan: Mengidentifikasi area perbaikan, termasuk
potensi pelanggaran.
- Perumusan
Rekomendasi: Merumuskan saran konstruktif untuk perbaikan di masa
mendatang, seperti perubahan materi, metode, jadwal, atau kebutuhan
pelatihan.
2. Evaluasi Melalui Instrumen Kemendikdasmen:
Kementerian juga melakukan evaluasi berskala nasional untuk
pengembangan program dan pemetaan capaian implementasi di seluruh Indonesia.
- Murid: Murid
baru (PAUD, SD, SMP, SMA, SMK) mengisi instrumen evaluasi. Untuk PAUD dan
SD, formulir diisi oleh orang tua murid (45 orang atau seluruhnya jika
kurang). Untuk SMP, SMA, dan SMK, formulir diisi oleh siswa sendiri (45
murid atau seluruhnya jika kurang) melalui tautan `bit.ly/eMPLSRamahramah`.
- Kepala
Sekolah: Kepala sekolah atau wakilnya mengisi formulir evaluasi
melalui tautan `bit.ly/eMPLS Ramahks`. Pengisian ini wajib bagi semua
satuan pendidikan yang melaksanakan MPLS Ramah.
Pelaporan: Wujud Akuntabilitas dan Transparansi
Tahapan akhir dari MPLS adalah pelaporan, yang penting untuk
akuntabilitas dan transparansi kepada otoritas pendidikan. Laporan idealnya
memuat:
- Deskripsi
Kegiatan: Uraian lengkap mengenai MPLS Ramah, termasuk latar
belakang, dasar hukum, tujuan, perencanaan (pembentukan panitia, program,
anggaran, sosialisasi), pelaksanaan kegiatan (rincian materi per
hari/sesi, jadwal, metode, pihak terlibat, dokumentasi), dan data peserta.
- Hasil
Evaluasi Mandiri: Ringkasan umpan balik dari murid, guru, dan orang
tua/wali, serta analisis pencapaian tujuan MPLS Ramah.
- Kendala
dan Tantangan: Identifikasi masalah yang dihadapi (keterbatasan
sumber daya, pengelolaan peserta, insiden kecil, masukan dari pihak lain).
- Rekomendasi: Saran
konstruktif untuk perbaikan di masa mendatang.
Laporan ini disampaikan sebagai informasi resmi kepada dinas
pendidikan, menjadi basis data untuk pemetaan praktik baik, dan dasar pembinaan
jika ditemukan kendala yang memerlukan dukungan lebih lanjut.
Pelanggaran dan Sanksi: Menjamin Ketertiban dan Kepatuhan
Setiap pelanggaran yang terjadi selama kegiatan MPLS Ramah
akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku. Hal ini menunjukkan keseriusan dalam menjaga kualitas dan integritas
pelaksanaan MPLS.
Mekanisme Penanganan Pengaduan Masyarakat: Suara Publik
Adalah Prioritas
Untuk memastikan pengawasan yang efektif dan partisipasi
publik, masyarakat dapat melaporkan segala pelanggaran yang terjadi dalam
pelaksanaan MPLS Ramah melalui saluran pengaduan resmi:
- Pusat
Panggilan ULT Kemendikdasmen: 177
- Kanal
pengaduan LAPOR Kemendikdasmen: `https://kemendikdasmen.lapor.go.id/`
Dengan adanya mekanisme ini, setiap suara dan keprihatinan
masyarakat dapat didengar dan ditindaklanjuti, sehingga MPLS Ramah benar-benar
menjadi program yang inklusif dan berpihak pada anak.
Penutup: Kolaborasi untuk Masa Depan Pendidikan yang Lebih Baik
Panduan MPLS Ramah Tahun Ajaran 2025/2026 ini adalah wujud
komitmen Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk menciptakan lingkungan
belajar yang aman, nyaman, dan menggembirakan. Keberhasilan MPLS Ramah tidak
hanya ditentukan oleh perencanaan dan pelaksanaan teknis di sekolah, tetapi
secara signifikan dipengaruhi oleh keterlibatan aktif dan kolaboratif dari
"Catur Pusat Pendidikan": sekolah, keluarga, masyarakat, dan media.
Partisipasi seluruh elemen ini sangat diperlukan untuk memastikan proses adaptasi
murid baru berjalan lancar dan mendukung pembentukan karakter mereka secara
utuh.
Melalui MPLS Ramah, kita berharap setiap anak dapat memulai
perjalanan pendidikannya dengan kesan positif, merasa diterima, dan termotivasi
untuk belajar, bertumbuh, serta mengembangkan potensi diri seoptimal mungkin.
Ini adalah langkah awal untuk mewujudkan "Pendidikan Bermutu Untuk
Semua", yang memuliakan, menghormati hak anak, dan menjunjung tinggi nilai
karakter bangsa.
Download Panduan Pelaksanaan MPLS Tahun Ajaran 2025/2026
Untuk lebih lengkapnya tentang Panduan Pelaksanaan MPLS Tahun
Ajaran 2025/2026 dapat anda unduh pada tautan berikut ini:
Posting Komentar untuk "Panduan Pelaksanaan MPLS untuk SD, SMP, dan SMA/SMK Tahun Ajaran 2025/2026"